Kisah Suak Air Mengubuk ( Cerita dari Riau )

,



SUAK AIR MENGUBUK
Zaman dahulu kala, di Negeri Rantau Baru, Pelalawan, Riau hiduplah sepasang suami istri nelayan yanag miskin.Mereka menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan. Ketika tiba masa sulit mendapatkan ikan, mereka tidak bisa makan.

Pada suatu malam, Pak nelayan bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki tua, kakek itu memberikan seutas tali. Ia juga berpesan agar bersampan ke sebuah suak atau mata air yang berada di sekita Sungai Sepunjang.

Esoknya Si nelayan mengayuh sampan ke arah sungai Sepanjang dan berharap bernasib baik. Sesampainya di suak ia pun berhenti dan menunggu.

Tiba - tiba, muncul seutas tali dari dalam suak, Di tariknya tali itu, Ia sangat terkejut ketika menyadari tali yang berkilau di terpa sinar matahari itu adalah rantai emas tiga keluk ( lengkung ) Dengan penuh semangat ia menarik tali itu, Tiba - tabia terdengar suara burug murai berkicau, " Cepat potong rantai itu, Bagianmu hanyalah tiga keluk itu,"

Namun, si Nelayan telah di penuhi nafsu serakah dan tidak mendengarkan kicau burung murai tersebut, Ia terus mendrik tali itu dengan harapn lama - kelamaan menjadi berat.

Tiba - tiba saja, dari dalam suak muncullah gelembung - gelembug air dan gelombang di susul suara gemuruh dari dalam air. Gelombong tersebut menjadi sangat besar dan menghempaskan perahu si nelayan dari sampan.

Si nelayan berusaha berenang menuju tepi sungai menghadang arus dan gelombang yang semakin besar, Sampanya telah tenggelam. Saat berhasil sampai ketepi sunagai tiba - tiba saja air sungai  menjadi tenang. Si nelayan pulang ke gubuknya dengan tangan hampa.




Malamnya, ia bermimpi bertemu lagi dengan kakek itu lagi, Si kakek memperingatinya,
Kalau  bershukur dengan mengambil tiga keluk rantai emas itu saja, itu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiaki hidupmu, Aku telah mengingatkanmu lewat kicauan burung murai itu, bukan?

Maafkan aku kek, Berikanlah aku kesempatan sekali lagi, kata si Nelayan tersebut penuh harap.

Semua sudah terlambat anakku ketamakan mencelakannmu.... kata si kakek lalu menghilang lagi.

Keesokan paginya, Si Nelayan kembali ke tempat ia menemukan tali ranati emas. Ia menunggu hingga malam, Namun benda itu tidak muncul -muncul, Ia sangat menyesali keserakahannya, tetapi semua sudah tidak berguna.

 KEMBALI  KE CERITA DARI RIAU
'