Kisah Si Molek ( Cerita Dari Riau )
SI MOLEK
Alkisah, ada seoarang pemuda buruk rupa bernama Simbolan." simbolan tinnggal di sebuah desa di tanah Riau, Pemuda ini sangat sakti. Ia bisa mengubah wajahnya menjadi apa saja, yang ia mau.
Suatu hari ketika sendang melintasi sebauh mata air, ia melihat sebuah mata air, ia ada tujuh bidadari sedang mandi sembil bercanda. Disini, mata air ada setumpuk selendang aneka warna. Simbolan mengambil selendang warna ungu. Setelah selesai mandi para bidadari sangat terkejut karena ada satu selendang yang hilang. Tanpa slelendang itu, mreka tidak dapat terbang kembali ke khayangan.
Pemilik selendang ungu yang di curi Simboaln adalah bidadari yang bernama Molek. Akhirnya si Molek di tinggal para saudaranya karena mereka tidak boleh lama - lama ada di bumi.
Ketika si Molek sedang menangis, Simbolan mendekatinya dan menyapanya. Si Molek terkejut karena melihat ada orang buruk rupa yang menghampirinya. Ia memaki orang itu Simbolan pergi, lalu dengan kesaktianya ia mengubah wajahnya menjadi tanpan. Kemudin ia menghampiri lagi si Molek.
Si Molek mau menceritakan kesedihanya si pemuda akhirnya mengajak si molek tinggal di rumahnya. Mereka pun menikah, Namun Simbolan tidak memperlakukan si Molek dengan baik. Ia masih demdam terhadap penolakanya si Molek saat ia berwujud buruk rupa.
Suatu hari, Raja datang berkunjung ke desa tempat Simbolan tinggal. Kedatangan raja di sambut tari - tarian oleh gadis - gadis di desa. Raja sangat terkesan dengan keindahan tari tersebut dan mengetaui bahwa si Molek lah yang menjadi guru gadis - gadis itu.
Raja meminta si Molek menari namun, si Molek menolak karena ia hanya bisa menari dengan selendang berwarna ungu. Akhirnya Simbolan mengeluarkan selendang yang dulu ia curi. Si Molek sangat terkejut melihat selendang itu, apalagi tahu bahwa Simbolan lah pencuri selendangnya. Simbolan segera melilitkan selendang itu di tubuh si Molek dan menyuruhnya menari untuk sang Raja.
Si Molek menari dengan air matanya berjatuhan. Orang - orang terpana dengan tarian si Molek. Mereka tidak menyadari si Molek melayang semakin tinggi.
Ketika mereka sadar, Si Molek sudah tak terjangkau lagi. Simbolan terkejut dan menangis memanggil istrinya. Namun si Molek tidak pernah kembali. Ia sangat menyesal tetapi penyesalan memang selalu datang terlambat.
KEMBALI KE CERITA DARI RIAU
Alkisah, ada seoarang pemuda buruk rupa bernama Simbolan." simbolan tinnggal di sebuah desa di tanah Riau, Pemuda ini sangat sakti. Ia bisa mengubah wajahnya menjadi apa saja, yang ia mau.
Suatu hari ketika sendang melintasi sebauh mata air, ia melihat sebuah mata air, ia ada tujuh bidadari sedang mandi sembil bercanda. Disini, mata air ada setumpuk selendang aneka warna. Simbolan mengambil selendang warna ungu. Setelah selesai mandi para bidadari sangat terkejut karena ada satu selendang yang hilang. Tanpa slelendang itu, mreka tidak dapat terbang kembali ke khayangan.
Pemilik selendang ungu yang di curi Simboaln adalah bidadari yang bernama Molek. Akhirnya si Molek di tinggal para saudaranya karena mereka tidak boleh lama - lama ada di bumi.
Ketika si Molek sedang menangis, Simbolan mendekatinya dan menyapanya. Si Molek terkejut karena melihat ada orang buruk rupa yang menghampirinya. Ia memaki orang itu Simbolan pergi, lalu dengan kesaktianya ia mengubah wajahnya menjadi tanpan. Kemudin ia menghampiri lagi si Molek.
Si Molek mau menceritakan kesedihanya si pemuda akhirnya mengajak si molek tinggal di rumahnya. Mereka pun menikah, Namun Simbolan tidak memperlakukan si Molek dengan baik. Ia masih demdam terhadap penolakanya si Molek saat ia berwujud buruk rupa.
Suatu hari, Raja datang berkunjung ke desa tempat Simbolan tinggal. Kedatangan raja di sambut tari - tarian oleh gadis - gadis di desa. Raja sangat terkesan dengan keindahan tari tersebut dan mengetaui bahwa si Molek lah yang menjadi guru gadis - gadis itu.
Raja meminta si Molek menari namun, si Molek menolak karena ia hanya bisa menari dengan selendang berwarna ungu. Akhirnya Simbolan mengeluarkan selendang yang dulu ia curi. Si Molek sangat terkejut melihat selendang itu, apalagi tahu bahwa Simbolan lah pencuri selendangnya. Simbolan segera melilitkan selendang itu di tubuh si Molek dan menyuruhnya menari untuk sang Raja.
Si Molek menari dengan air matanya berjatuhan. Orang - orang terpana dengan tarian si Molek. Mereka tidak menyadari si Molek melayang semakin tinggi.
Ketika mereka sadar, Si Molek sudah tak terjangkau lagi. Simbolan terkejut dan menangis memanggil istrinya. Namun si Molek tidak pernah kembali. Ia sangat menyesal tetapi penyesalan memang selalu datang terlambat.
KEMBALI KE CERITA DARI RIAU