Kisah Dua Gadis Dan Seekor Kucing ( Cerita dari Jambi )

,



Dahulu kala, hiduplah dua orang gadis, bernama Mimi dan Mini yang mempunyai ibu berwujud seekor kucing. Meski begitu, mereka tetap menyayangi Ibu.
Suatu saat, datanglah dua orang pemuda tampan untuk meminang kedua gadis itu. Namun saat kedua pemuda itu di perkenalkan kepada sang ibu mereka membatalkan lamaran. Mimidan Mini sangat kecewa. Mereka menyesali, kenyataan bahwa ibu mereka adalah seekor kucing,

Mereka pun bertekad mencari ibu lain.

Lalu bertemulah mereka dengan Matahari, Wahai matahari yang indah dan cantik, kau begitu
gagah dan benderang dengan sinarmu menerangi bumi, Maukah kau menjadi ibu kami ?
Pujian kalian sangat berlebihan, Kata matahari " lihatlah saat awan datang , Ia akan
menghalangi sinarku. Awan lebih cocok menjadi ibu kalian, ujar Matahari.
Baiklah matahari, Terima kasih, kami akan meminta Awan menjadi ibu kami.
Kedua gadis itu mendatangi Awan, " Whai Awan yang anngun, Bentukmu begitu lembut sperti
kapas, kalau berubah menjadi hitam pun kau tanpak gagah bahkan , Matahari bisa kau tutupi
sinarnya , Maukah  kau menjadi ibu kami ?
Awan tertawa mendengar pujian itu, Hai gidis - gadis cantik, Aku tak sehebat spereti yang
kalian sangka. Saat angin berembus kencang aku terhempas ke pegununungan, Gunung yang gagah
itu akan menutupiku. Jadi gununglah yang cocok menjadi ibu kalian, kata sang Awan.
" Terima kasih, Awan baiklah kami akan meminta gunung menjadi ibu kami.
Mereka meninggalkan awan dan mendekati gunung. Mereka berharap gunung bersedia menjadi ibu
yang hebat bagi mereka.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampailah mereka di sebuah gunung.
Wahai, Gunung kau sangat kokoh dan gagah, Pemandanganmu sangatlah indah, Maukah kau menjadi
ibu kami.Gunung tertegun . Taukah kalian, tubuhku penuh lubang, Tikus - tikuslah yang melakukannya
Meskipun kecil mereka bisa merusak tubuhku. Tikuslah yang cocok jadi ibu kalian, ujar sang
Gunung.Kedua gadis itu mencari tempat tinggal tikus, Mereka berjalan menyusuri rumah - rumah dan
tanah lapang. Mereka melihat tidkus sedang menggali tanah." Hai tikus apa yang sendang kau lakukan ? tanya gadis itu,Aku sedang melupangi tanah untuk tempatku berlindung ujar tikus.
"Wah betepa hebatnya kau, Meskipun tubuhmu kecil, kau pandai menggali, bahkan bisa melubangi
gunung - gunung , Maukah kau menjadi ibu kami ?
Tikus terkejut, Aku tidak sehebat itu, Aku penakut Dan aku paling takut pada kucing, " ucap
tikus sambil tersenyum, Kucinglah yang paling cocok jadi ibu kalian.
Kedua gadis itu tertegus, mereka merasa malu. Sudah jauh - jauh mereka mencari sosok ibu
yang hebat teryata yang hebat adalah ibu mereka sendiri, seekor kucing.
Lalu, mereka kembali ke rumah menemui ibu mereka dan minta maaf. Sejak itu, mereka selalu
menyayanginya ibu mereka selama-lamanya