PIDATO SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN PENDIDIKAN NASIONAL
Assalamualaikum Wr.Wb
Saudara hadirin yang kami hormati,
Saudara hadirin yang kami hormati,
Hari ini tepat 2 Mai kita bersama - sama berkumpul memperingati Hari Pendidikan Nasional yang merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Saya katakan bersejarah karena kita sebagai bangsa yang merdeka pendidikan di Indonesia sangat besar perannya dalam rangka memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena bangsa Indonesia pada waktu itu bukan saja berperang melawan kebodohan dari bangsanya sendiri. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia selagi mempunyai kesempatan wajib mengikuti pendidikan.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya kurang lebih demikian bahwa kejahatan terbesar di muka bumi ini adalah kebodohan. Di dalam agama Nasrani Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan akal budimu, Jadi jelas di sisni bahwa agama apapun juga tidak menghendaki umatnya hidup terkungkung dalam kebodohan. Bagaimana kita bisa sholat lima waktu, kalau untuk baca tulis saja kita tidak bisa. Oleh karena pendidikan itu hukumnya wajib bagi kita semua juga bagi anak - anak kita nantinya sebagai generasi penerus bangsa.
Saudara - saudara yang terhormat,
Kita menyadari bahwa sangat maju tercermin dalam tingkat pendidikan nya. Dengan pendidikan yang tinggi di harapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja. bila seseorang produktivitas nya tinggi dengan sendirinya pendapatanya menjadi semakin bertambah.
Indonesia dimasa penjajahan, pendidikan yang di selenggarakan oleh pemerintah Hindia Belanda hanya untuk golongan tertentu saja dan pendidikan di manfaatkan untuk kepentingan pemerinthanya. Sedangkan untuk orang - orang yang bukan termasuk golongan ningrat tidak bisa mengeyam pendidikan.
Akibatnya bangsa kita banyak yang bodoh dan penjajah memamfaatkan situasi ini untuk tetap menjajah dan menguras habis kekayaan bumi Indonesia. Karena kebodohan nya penjajah memanfaatkan tenagannya untuk di perkejakan menjadi buruh kasar menggarap kebun - kebun milik penjajah.
Adalah Ki hajar Dewantara dengan semangat dan nasionalisme kebangsaan yang tinggi memelopori pendidikan bangsa. Beliau mempunyai suatu keyakinan dan pandangan yang jauh ke depan bahwa untuk membangun bangsa dan negara di perlukan generasi - generasi yang pandai dan trampil. Kepandaian dan keterampilan itu hanya di peroleh melalui pendidikan nasional yang bersinambungan.
Menurut beliau pendidikan bukan hanya untuk segelintir orang dari golongan tertentu dan mampu akan tetapi setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dengan tidak memandang pangkat dan derajat. Karena itulah beliau mendirikan sekolah - sekolah dalam usahanya memperjuangkan hak dan martabat bangsa melalui pendidikan. Dari satu lantas muncullah generasi - generasi pelopor bangsa yang pada akhirnya mampu bangkit mengusir penjajah dari bumi pertiwi Indonesia tercinta ini.
Kini hasil perjuangan Ki Hajar Dewantara telah nampak dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri bagai jamur di musim hujan. Bangsa Indonesia makin sadar betapa pentingya pendidikan itu.
Namun sayangnya pendidikan sekarang ini hanya memperhatikan kuantitas dan jumblah lulusan. sehingga banyak yang mengesampingkan kualitas pendidikan. Untuk itu kita sebagai generasi penerus hendaknya selalu meningkatkan mutu pendidikan dengan banyak belajar dan belajar terus. Kita jangan hanya puas dengan menerima pendidikan dari sekolah tapi tuntutlah ilmu hingga ke negeri seberang sekalipun. kemudian kembalilah untuk mem bangun bangsa dan negara , karena negara sangat membutuhkan tenaga - tenaga muda yang cakap dan terampil , profesional, tangguh dan mandiri , sehingga derajat dan martabat bangsa bisa di sejajarkan dengan bangsa - bangsa lain di dunia ini. Kita jangan mau di katakan sebagai kuli yang hanya bisa mengekspor tenaga kerja berkualitas rendah , seperti buruhdi sektor perkebunan atau pelayan rumah tangga.
Saudara - saudara yang terhormat
Sebelum saya akhiri sambutan ini, saya berpesan pada generasi penerus bangsa bilamana kalian sudah menjadi pintar berkat pendidi kan janganlah kalian gunakan kepintaran itu untuk menindas yang bodoh, tapi ajarilah mereka yang bodoh untuk menjadi pintar.
Janganlah kepintaran kalian untuk kepentingan pribadi tapi mamfaatkan untuk kepentingan di masyarakat.
Dengan demikian tujuan negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945 dapat segera tercapai.
Demikian lah sambutan singkat dari kami semoga bermanfaat bagi kita semua dan apabila ada salah ucap yang kiranya kurang berkenan di hati saudara - saudara kami mohon maaf. Selamat belajar dan selamat
berjuang
Terima kasih dan ......
Wasalam
Hari ini tepat 2 Mai kita bersama - sama berkumpul memperingati Hari Pendidikan Nasional yang merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Saya katakan bersejarah karena kita sebagai bangsa yang merdeka pendidikan di Indonesia sangat besar perannya dalam rangka memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena bangsa Indonesia pada waktu itu bukan saja berperang melawan kebodohan dari bangsanya sendiri. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia selagi mempunyai kesempatan wajib mengikuti pendidikan.
Akibatnya bangsa kita banyak yang bodoh dan penjajah memamfaatkan situasi ini untuk tetap menjajah dan menguras habis kekayaan bumi Indonesia. Karena kebodohan nya penjajah memanfaatkan tenagannya untuk di perkejakan menjadi buruh kasar menggarap kebun - kebun milik penjajah.
Adalah Ki hajar Dewantara dengan semangat dan nasionalisme kebangsaan yang tinggi memelopori pendidikan bangsa. Beliau mempunyai suatu keyakinan dan pandangan yang jauh ke depan bahwa untuk membangun bangsa dan negara di perlukan generasi - generasi yang pandai dan trampil. Kepandaian dan keterampilan itu hanya di peroleh melalui pendidikan nasional yang bersinambungan.
Menurut beliau pendidikan bukan hanya untuk segelintir orang dari golongan tertentu dan mampu akan tetapi setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan dengan tidak memandang pangkat dan derajat. Karena itulah beliau mendirikan sekolah - sekolah dalam usahanya memperjuangkan hak dan martabat bangsa melalui pendidikan. Dari satu lantas muncullah generasi - generasi pelopor bangsa yang pada akhirnya mampu bangkit mengusir penjajah dari bumi pertiwi Indonesia tercinta ini.
Kini hasil perjuangan Ki Hajar Dewantara telah nampak dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah yang berdiri bagai jamur di musim hujan. Bangsa Indonesia makin sadar betapa pentingya pendidikan itu.
Namun sayangnya pendidikan sekarang ini hanya memperhatikan kuantitas dan jumblah lulusan. sehingga banyak yang mengesampingkan kualitas pendidikan. Untuk itu kita sebagai generasi penerus hendaknya selalu meningkatkan mutu pendidikan dengan banyak belajar dan belajar terus. Kita jangan hanya puas dengan menerima pendidikan dari sekolah tapi tuntutlah ilmu hingga ke negeri seberang sekalipun. kemudian kembalilah untuk mem bangun bangsa dan negara , karena negara sangat membutuhkan tenaga - tenaga muda yang cakap dan terampil , profesional, tangguh dan mandiri , sehingga derajat dan martabat bangsa bisa di sejajarkan dengan bangsa - bangsa lain di dunia ini. Kita jangan mau di katakan sebagai kuli yang hanya bisa mengekspor tenaga kerja berkualitas rendah , seperti buruhdi sektor perkebunan atau pelayan rumah tangga.
Saudara - saudara yang terhormat
Sebelum saya akhiri sambutan ini, saya berpesan pada generasi penerus bangsa bilamana kalian sudah menjadi pintar berkat pendidi kan janganlah kalian gunakan kepintaran itu untuk menindas yang bodoh, tapi ajarilah mereka yang bodoh untuk menjadi pintar.
Janganlah kepintaran kalian untuk kepentingan pribadi tapi mamfaatkan untuk kepentingan di masyarakat.
Dengan demikian tujuan negara untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pada Pancasila dan Undang - undang Dasar 1945 dapat segera tercapai.
Demikian lah sambutan singkat dari kami semoga bermanfaat bagi kita semua dan apabila ada salah ucap yang kiranya kurang berkenan di hati saudara - saudara kami mohon maaf. Selamat belajar dan selamat
berjuang
Terima kasih dan ......
Wasalam