Kisah Raja Parkit Yang Cerdas ( Cerita dari Aceh )
Di hutan Naggroe Aceh Darussalam yang luas dan subur, hiduplah burung - burung parkit. Burung parkit terkenal dengan suaranya yang riang dan merdu. Setiap hari, mereka hidup damai, beryannyi bersahut-sahutan. Sauatu ketika burung - burung ini tertangkap perekat seorang pemburu, Dengan ketakutan burung - burung itu berusaha melepaskan diri.
Hanya Raja Parkit yang terlihat lebih tenang, " saudara - saudaraku, tenanglah, Aku punya ide, Kalau nanti si pemburu datang, kita harus berpura-pura mati. Pada saat si Pmeburu menemukanya kita mati, ia akan membuang kita. Tunggu sampai hitunganku, keseratus, lalu kita terbang bersama - sama.
Rakyatnya setuju dengan usul sang Raja parkit.
Esoknya, sang pemburu muncul saat melepaskan perekat dari tubuh burung - burung itu, ia kecewa karena tangkapanya mati semua tiba-tiba, ... BRUUKK !!! Si pemburu tersandung kayu, lalu jatuh. Burung - burung parkit yang sudah ada di tanah terkejut.
Mereka berterbangan tanpa menunggu hitungan sang raja, raja parkit itu tertangkap.
"Tolong jangan bunuh aku... pinta raja Parkit kepada si Pemburu" Sebagai imbalanya aku akan menghiburmu dengan suaraku setiap hari..
Sang pemburu setuju dan membawa raja parkit pulang salah satu kaki burung itu di ikat di tiang yang cukup tinggi. Setiap hari, raja parkit beryanyi dengan suara yang merdu. Semua orang yang mendengar juga memuji kerduan suara burung parkit milik si pemburu.
Kermerduan suara Raja parkit terdengar sampai ke telinga Raja Aceh. Paduka raja memerintahkan para pengawal menukar burung itu dengan harta benda yang melimpah untuk si parkit.
Setelah burung parkit tiba di istana ia di tempatkan di sebuah sangkar emas nan indah. Burung Parkit di beri makannan yang enak- enak setiap hari, Namun sangkar emas dan makanan yang enak - enak dan berlimpah tidak membuat Raja parkit bahagia, Ia sangat rindu hutan rimba tempat asalnya.
Pada suatu hari, raja parkit berpura - pura mati, Melihat burung kesayanganya mati, Paduka Raja bersedih, Ia langsung memerintahkan petugas istana mengadakan upacara penguburan Kebesaran.
Ketika upacara penguburan di persiapkan, raja parkit di letakkan di luar sangkar, tiba - tiba saja, burung parkit yang cerdik itu terbang tinggi, Ia mengepakkan sayapnya ke dalam hutan belantara Aceh, Di sana rakyatnya menyambut penuh sukacita.
KEMBALI KE CERITA DARI ACEH
KEMBALI KE CERITA DARI ACEH