Kisah Mentiko Bertuah ( Cerita dari Aceh )

,



Zaman dahulu hiduplah seorang raja yang kuat Kaya raya di sebuah daerah bernama Semeular seldin Kaya,
ia dari permaisuri di kenal sebagai pemimpin yang dermawan dan di cintai rakyat.
Mereka mempunyai anak bernama Rahib, Rahib tumbuh jadi anak yang manja karena kelahiranya sangat di nanti - natikan setelah sepuluh tahun. Saat dewasa, ia tidak menyelesaikan tugas belajarnya, dengan baik. Raja sangat marah karena putranya itu tidk mendapat apa-apa setelah bertahun - tahun belajar. raja khawatir karena kelak, Rahib akan menggantikannya sebagai raja.

Akhirnya, sang raja dan Permaisuri memerintahkan Rahib berkebun atau berdagang Rahib, pergilah berdagang dengan modal yang kami beri ini, Jangan habiskan uang ini, kecuali untuk berdagang kalau kau tak berhasil juga aku tidak bisa memaafkannmu, pesan sang Raja.

Rahib pun pergi berkelana untuk berdagang menelusuri satu kampung ke kampung lainya Suatu ketika di tengah jalan, ia melihat sekelompok anak sedang melempasri seekor burung di pohon dengan ketapel, Rahib merasa iba, pda burung itu. Ia melarang anak- anak itu, tetepai tidak di pedulikan, lalu ia memberi mereka uanag sehingga mereka mau berhenti. Begitu juga ketika ia melihat orang- orang menyakiti ular, Ia melarang dan memberi mereka uang agar mau berhenti.

Seteiap melihat orang yang menyakiti binatang, rahib melarang mereka, Ia juga selalu memberi uang agar mereka berhenti. Tanpa ia sadari uanagnya habis. Ia jadi bingung dan sedih karena tahu bahwa ayahnya akan kecewa, Rahib pun duduk menangis tersedu - sedu di tengah hutan.

Tiba - tiba seekor ular besar muncul mendekatinya, Rahib ketakutan ' Jangan takut anak muda Aku tidak akan memakanmu, kata ular itu. Rahib masih ketakutan tetapi ia menjawab ular itu, Wahai ular besar Siapakah kau kenapa kau bisa berbicara ?

Aku adalah Raja Ular di hutan ini, Kau siapa dan kenapa menangis 
Rahibpun menceritakan kejadian yang menimpannya.
" Kau anak baik Rahib, kau telah menolong binatang - binatang di hutan ini, untuk itu aku akan memberimu hadiah sebagai tanda terima kasih, " kata ular tersebut , lalu mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.

Ini benda ajaib apapun yang kau minta akan di kabulkan kata sang ular, Namanya Mentiko bertuah.lalu ular tersebut pun hilang dari pandangan Rahib. 
Rahib sangat senang, Ia pulang dengan membawa banyak uang yang di kabulkan eleh Mentiko  bertuah itu. Sampai di istana ayah Rahib senang mengetaui anaknya berhasil 

Rahib tidak ingin mustika bertuah hilang, Ia segera ke tukang emas untuk di buatkan cincin, Namun teryata tukang emas itu menipunya dan membawa lari Mentiko Bertuah, Rahib meminta bantuan tikus, anjing, kucing untuk mencari tukang emas tersebut 
Anjing berhasil menemukan jejak tukang emas itu dengan ketajaman penciumanya. Tukang emas itu telah melarikan diri ke seberang sungai, Teryata Mentiko bertuah di simpan si tukang emas di mulutnya.



Tikus dan kucing pun melakukan tugasnya, Mereka menunggu sampai tukanag emas itu tidur. Setelah tertidur, Tikus menggelitik hidung tukang emas dengan ekornya. Tukang emas itu akan bersin, mulutnya terbuka pada saat itu, Tikus mengambil Mustika Bertuiah yanag terlempar keluar.

Lalu, Tikus mengelabui kedua temanya Ia mengatakan mustika bertuah telah jatuh ke dasar sungai. padahal benda itu di sembunyikan di mulutnya, Anjing dan kucing pun masuk sungai berusaha mencarai benda itu.
Saat kedua kawanya sibuk mencari, Tikus melesat menghadap Rahib, Ia berharap di puji karena telah berhasil menemukan Mustika Bertuah.

Anjing dan kucing kesal kana telah di tipu oleh Tikus, konon itulah asalnya mengapa Tikus sangat di benci oleh kucing dan anjing.

KEMBALI KE CERITA DARI ACEH