Kisah Dayang Bandir Dan Sandean Raja ( Cerita dari Sumatra Utara )

,



Di kerajaan Timur Sumatra Utara, ada seorang putra mahkota yang bernama Sandean Raja, Ia mempunyai kakak perempuan bernama Dayang Bandir. Orang tua kedua anak ini meninggal saat mereka masih kecil. Oleh karena itu, untuk sementara, kerajaan di pimpin oleh paman mereka bernama Kareaeang.

Kareang sangat serakah, Ia ingin menjadi raja selamanya dan tidak ingin  memberikanya kepada keponakanya, Untuk menjadi raja semalanya, ia harus memiliki benda - benda pusaka kerajaan Timur, Benda itu di simpan oleh Dayang Bandir

Dayang Bandir mengetaui niat buruk pamannya, Ia pun menyembunyikan pusaka itu. Kareang sangat marah ketika mengetaui pusaka tersebut tidak ada di tempatnya lagi. Ia pun mulai mengancam keponakan- keponakannya itu. Untunglah para pengawal sangat menyayangi Dayang Bandir dan Sandean Raja. Mereka menjaga kedua tuan mereka itu.

Suatu hari, Kareang mengajak kedua keponakanya berjalan - jalan ke hutan, Sikapnya sangat baik sehingga kedua keponakannya itu tidak curiga. Di tengah hutan Kareang kembali memaksa Dayang Bandir memberi tahu letak pusaka - pusaka itu, Namun Dayang Bandir tidak mau mengatakannya. Kareang sangat marah dan mengikat Dayang Bandir di atas pohon yang sangat tinggi.

Kareang meninggalkan kedua keponakannya itu tanpa bekal makanan, Sandean Raja tak henti menangis, Ia mencoba menyelamatkan kakaknya, tetapi tidak bisa,Ia pun luka - luka karena terjatuh dari pohon.

Akhirnya Dayang Bandir meninggal dunia karena tidak makan dan  minum. Sebelumnya ia berpesan agar Sandean Raja adik ibu mereka, yaitu Raja Sorma, Paman mereka itu adalah raja di Kerajaan Barat.

Sandean Raja berusaha bertahan hidup di hutan, Beberapa tahun kemudian,ia tumbuh menjadi pemuda gagah dan pemberani. Ia melaksanakan pesan kakaknya untuk menemui Raja Sorma.



Raja Sorma adalah seorang raja yang baik budi dan bijaksana Ia tidak kejam seperti Kareang yang kini telah menjadi raja di Kerajaan Timur.


Semula, Raja Sorma tidak langsung percaya bahwa yang datang menemuinya itu adalah keponakannya. Ia memberi persyaratan kepada Sandean Raja, Pertama ia harus memindahkan sebatang pohon hidup di hutan ke dalam istana. Ujian yang kedua ia harus menebas sebagian wilayah hutan untuk di jadikan ladang, ketiga Sandean Raja harus membangun sebuah istana besar yang di sebut Rumah Bolon. Istana ini harus bisa selesai dalam tiga hari, Sandean raja bisa melewati ujian tersebut.

Lalu ujian terakhir Sandean Raja harus menebak putri pamanya itu yang berada di antara puluhan gadis. Mereka di tempatkan di dalam ruangan yang sangat gelap.

Roh Dayang Bandir membantu adiknya itu. Sandean Raja mampu menunjuk putri Raja Sorma dengan benar.
Akhirnya raja Sorma menikahkan putrinya itu dengan Sandean Raja. Sandean Raja dan istrinya hidup bahagia di Kerajaan Barat.

Suatu malam Sandean Raja bermimpi, Dayang Bandir memintanya untuk memimpin Kerajaan Timur sesuai amanat ayah mereka, Lalu Sandean Raja menyusun kekuatan untuk menyerang kerajaan Timur, Ia memimpin sendiri serangan mendadak itu. Kerajaan Timur kalah. Kareang yang jahat tewas dalam peperangan itu. Seluruh rakyat kerajaan Timur sangat bersukacita dengan kembalinya Sandean Raja. ia memimpin kerajaan Timur dengan arif bijakasana seperti ayahnya dulu.

KEMBALI KE CERITA DARI SUMATRA UTARA