Kisah Sepasang lelampak ( Cerita dari Nusa Tenggara Barat )
Dahulu kala,di Lombok Nusa Tenggra Barat, memiliki sepasang lelampak ( sandal ) yang tebuat dari kulit kerbau, Lelampak sebelah kanan terbuat dari kulit kerbau jantan, dan lelampak kiri terbuat dari kulit kerbau betina
Sepasang Lelampak itu adalah suami istri. Suaminya bernama Papuq Meme dan istrinya bernama Papuq Ki Ne dan biasa di panggil Puqen oleh suaminya. Mereka bisa bercakap - cakap yang hanya bisa di dengar dan di mengerti oleh merekaberdua.
Malam hari, ketika Baginda Raja tidur ia selalu meletakkan lelampaknya di bawah tempat tidur. Bau Lelampak itu sangat di gemari oleh tikus, Setiap malam, datanglah seekor tikus, mengintip. Melihat tikus itu, kedua Lelampak ingin menjadi tikus.Meraka berdoa agar Yang Maha Kuasa mengubah merka menjadi tikus, permohonan mereka terkabul dan jadilah mereka sepasang tikus yang besar.
Mereka menjadi tikus yang di segani oleh tikus-tikus lain di istana. Namun mereka merasa terancam dengan keberadaan kucing - kucing istana, yang selalu mengintai.
Merekapun kembali berdoa, agar bisa berubah menjadi sepasang kucing, Yang Maha Kuasa kembali mengabulkan doa mereka, Lalu, jadilah mereka sepasang kucing yang berbulu panjang dan bagus.
Setelah berubah menjadi sepasang kucing , tikus-tikus tidak ada lagi yang berkeliaran di istana berkat jasa mereka. Namun karena permaisuri sangat menyayangi mereka, mereka tidak di perbolehkan keluar istana. Jelmaan lelampak itu merasa terkekang Lalu, mereka memohon, Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi anjing perburuan yang bisa pergi dengan bebas.
Maka, jadilah mereka sepasang anjing pemburu yang sangat gagah, Mereka beberapa kali pergi berburu bersama baginda. Mereka berhasil memburu mangsa dan menangkap kijang yang besar. Baginda sangat puas dengan ketangkasan mereka.
Setelah sekian lama menjadi anjing pemburu mereka mulai meras bosan,kalau tidak sedang berburu mereka di kurung dalam kandang lalu, mereka berdoa agar bisa menjadi raja.
Permohonan mereka di kabulkan oleh Yang Maha Kuasa, mereka berubah menjadi sepasang manusia. Mereka membangun istana yang sangat megah dan memiliki banyak pengikut.
Berita kebesaran kerajaan baru ini sampai ke telinga, Baginda Raja, Ia mendengar desas-desus bahwa kerajaan baru ini akan menyerangnya. karena itu, Baginda memerintahkan tentaranya untuk menyerang kerajaan itu lebih dulu. sebelum mereka di serang.
Serangan mendadak tersebut menyebabkan kekalahan untuk kerajaan Papuq Mame. Untungnya, ia dan istrinyanya selemat Papuq Mame merasa marah dan kecewa terhadap serangan dari Baginda, Sang istri mengusulkan agar mereka menyamar sebagai orang biasa mengabdi pada kerajaan yang lama Namun, Papuq Mame menolaknya.
Aku tidak mau menjadi menusia biasa, begini saja istriku bagaimana kalau kita memohon pada Yang Maha Kuasa supaya kita menjadi Tuhan,? jadi kita tidak ada orang satu pun yang bisa mengalahkan kita., usul sang suami.
Istrinya tidak bisa menolak dan terpaksa menyetujui kemauan suaminya. . Mereka lalu menengadakan tangan dan mulai berdoa, " Yang Maha Kuasa jadikanllah kami Tuhan, Namun, pada saat kamlimat tersebut terucap, Saat itu juga mereka berubah menjadi sepasang lelampak kulit kerbau, " Ketamakan mereka menjadi kerugian untuk mereka sendiri. Permintaan mereka untuk menjadi Tuahn sangat keterlaluan, Tuhan menunjukkan Kuasanya dengan mengemabalikan mereka menjadi sepasang lelapak.
Mereka menjadi tikus yang di segani oleh tikus-tikus lain di istana. Namun mereka merasa terancam dengan keberadaan kucing - kucing istana, yang selalu mengintai.
Merekapun kembali berdoa, agar bisa berubah menjadi sepasang kucing, Yang Maha Kuasa kembali mengabulkan doa mereka, Lalu, jadilah mereka sepasang kucing yang berbulu panjang dan bagus.
Setelah berubah menjadi sepasang kucing , tikus-tikus tidak ada lagi yang berkeliaran di istana berkat jasa mereka. Namun karena permaisuri sangat menyayangi mereka, mereka tidak di perbolehkan keluar istana. Jelmaan lelampak itu merasa terkekang Lalu, mereka memohon, Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk jadi anjing perburuan yang bisa pergi dengan bebas.
Maka, jadilah mereka sepasang anjing pemburu yang sangat gagah, Mereka beberapa kali pergi berburu bersama baginda. Mereka berhasil memburu mangsa dan menangkap kijang yang besar. Baginda sangat puas dengan ketangkasan mereka.
Setelah sekian lama menjadi anjing pemburu mereka mulai meras bosan,kalau tidak sedang berburu mereka di kurung dalam kandang lalu, mereka berdoa agar bisa menjadi raja.
Permohonan mereka di kabulkan oleh Yang Maha Kuasa, mereka berubah menjadi sepasang manusia. Mereka membangun istana yang sangat megah dan memiliki banyak pengikut.
Berita kebesaran kerajaan baru ini sampai ke telinga, Baginda Raja, Ia mendengar desas-desus bahwa kerajaan baru ini akan menyerangnya. karena itu, Baginda memerintahkan tentaranya untuk menyerang kerajaan itu lebih dulu. sebelum mereka di serang.
Serangan mendadak tersebut menyebabkan kekalahan untuk kerajaan Papuq Mame. Untungnya, ia dan istrinyanya selemat Papuq Mame merasa marah dan kecewa terhadap serangan dari Baginda, Sang istri mengusulkan agar mereka menyamar sebagai orang biasa mengabdi pada kerajaan yang lama Namun, Papuq Mame menolaknya.
Aku tidak mau menjadi menusia biasa, begini saja istriku bagaimana kalau kita memohon pada Yang Maha Kuasa supaya kita menjadi Tuhan,? jadi kita tidak ada orang satu pun yang bisa mengalahkan kita., usul sang suami.
Istrinya tidak bisa menolak dan terpaksa menyetujui kemauan suaminya. . Mereka lalu menengadakan tangan dan mulai berdoa, " Yang Maha Kuasa jadikanllah kami Tuhan, Namun, pada saat kamlimat tersebut terucap, Saat itu juga mereka berubah menjadi sepasang lelampak kulit kerbau, " Ketamakan mereka menjadi kerugian untuk mereka sendiri. Permintaan mereka untuk menjadi Tuahn sangat keterlaluan, Tuhan menunjukkan Kuasanya dengan mengemabalikan mereka menjadi sepasang lelapak.