Kisah Pengatin Biawak ( Cerita dari Kalimantan Selatan )

,



Pada zaman dahulu, hiduplah seorang raja yang mempunyai tujuh orang putri yang cantik jelita. Ia sangat menyangi putri-putrinya sehingga, ia tak ingin berpisah dengan mereka. Raja muali berpikir untuk membuatkan sebuah istana lagi untuk tempat tinggal anak- anak dan menantunya.
Ia membuat sayembara, Siapa pun yang bisa membangun istana dalam semalam akan di nikahkan dengan putrinya. Enam pemuda akhirnya lolos. Mereka berhasil membangun sebuah istana indah di seberang sungai.
Raja pun, dengan sangat gembira segera merencanakan pesta perkawinan, Namun ia berpikir bahwa perlu jembatan penghubung untuk intanannya dengan istana yang baru di bangun. Ia pun membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa membangun jembatan, dalam semalam, akan di nikahkan dengan putri bungsunya.
Seorang perempuan tua datang, " Izinkan anankku melakukannya, Paduka," kata si nenek.
Raja sangat senang dengan tawaran sang nenek, Namun, ia sangat terkejut ketika di lihatnya yang bersama nenek itu adalah seekor Biawak. Biawak tersebut teryata bisa berbicara seperti manusia.
" Hamba sanggup membuat  jembatan dalam semalam, Paduka Raja, " kata Biawak itu, dengan santun,'
Raja yang sudah terlanjur berjanji, akhirnya menyetujuinya.
Dalam semalam, jadilah sebuah jembatan besar yang sangat megah dan indah menghubungkan dua istana tersebut. Raja pun akhirnya menepati janjinya, menikahkan sang Biawak dengan putrinya yang paling cantik, yaitu bungsunya.
Pernikahan diadakan dengan meriah. Ada tujuh pasang pengantin, Para tamu menyayangkan pasangan si bungsu adalah biawak.
Malam harinya, putri bungsu meletakkan biawak di sudut kamarnya. Pagi harinya, sang putri terkejut ketika melihat seorang pemuda tidur di sampingnya. Ia menjerit panik, Seisi istana mendatangi kamarnya. tetapi mereka tidak menemukan siapapun selain sang Putri dan Biawak. Mereka pun berpikir bahwa sang Putri sedang bermimpi buruk.
Keesokan harinya, kejadian serupa terulang kembali.Putri bungsu menemukan pemuda kemarin tertidur di sisinya.Ia kembali menjerit.
Akhirnya, sang putri berencana untuk mengetaui siapa pemuda yang setiap lagi tidur di sisinya. Ketika malam tiba, ia berpura - pura tidur dan memejamkan mata. Tak lama, pemuda tersebut sudah berada di lagi di tempat tidurnya.
"Siapa Kau, Berani - beraninya kau masuk dan tidur di sini, Biarkan suamiku hanyalah seekor biawak, tetapi masih lebih baik daripada pemuda tidak tahu diri sepertimu.
Pemuda tersebut tersenyum. Ia turun dari tempat tidur dan memunguti serpihan sisik biawak yang berterbaran di lantai.
Lihatlah... aku adalah suamimu, Aku berubah menjadi manusia Ketika malam tiba, Aku di kutuk," jelas pemuda itu sambil menunjukkan serpihan sisik-sisik biawak tersebut.
Sang Putri sangat terkejut memandang pemuda yang sangat tampan tersebut. Ia segera memungut sisik-sisk tersebut, lalu berlari keluar istana, Sisik kuit biawak tersebut di bakarnya di halaman.
Sejak saat itu, suami sang Putri bungsu tidak pernah kembali lagi menjadi Biawak Mereka hidup bahagia.

KEMBALI KE CERITA DARI KALIMANTAN SELATAN