Kisah Calon Arang ( Cerita dari Jawa Timur )

,



Pada zaman dahulu,di sebuah Kerajaan Kahuripan yang di pimpin oleh Sri Baginda Erlangga, hiduplah seorang perempuan penyihir bernama Serat Asih, Penyihir itu lebih di kenal dengan nama Calon Arang. Ia tinggal bersama putrinya di Desa Girah.
Setiap malam, Calon Arang berusaha menyebarkan penyakit - penyakit aneh kepada rakyat kerajaan Kahuripan dengan ilmu sihirnya.
Sri baginda Erlangga memerintahkan Patih Narattama untuk menangkap Calon Arang lalu, pergilah patih Narattama beserta pasukanya ke Desa Girah,  tetapi ia di kalahkan oleh Calon Arang.
Mengetaui patih Narattama dan Pasukannya mengalami kekalahan, Sri baginda Erlangga memanggil Empu Bharada. Ia adalah adik sepupu Caloin Arang. Ia meminta Empu Bharada menangkap calon arang yang telah meresahkan masyarakat.
Empu Bharada megetaui bahwa rahasia kesaktian Calon Arang terdapat di dalam sebuah Kitab Pusaka yang di simpan di rumah penyihir itu. Ia memanggil muridnya yang bernama Bahula untuk menyusun siasat melawan Calon Arang.
Empu Bharada memerintahkan Bahula ke Desa Girah, dan menikah putri Calon Arang. Ratna manggali, Akhirnya, Bahula berangkat ke Desa Girah dan menjalankan rencana mereka, Calon Arang tidak menaruh curiga ketika Bahula melamar putrinya.
Setelah menikah, Bahula tinggal di rumah Calon Arang, Bahula segera melaksanakan tugasnya mencari pusaka tersebut di simpan. Ia menemukan benda itu dengan mudah. Ke esokan harinya, pagi - pagi sekali, Bahula pamit pada isteri dan Calon Arang untuk menjenguk Keluarganya di Kampung. Calon Arang tidak menaruhj curiga dan mengizinkan Bahula pergi.
Bahula menemui Empu Bharada untuk memberikan kitab tersebut untuk di pelajari. Dari kitab pusaka itu. di ketaui bahwa senjata yang bisa membunuh Calon Arang adalah Keris Weling Sakti.
Empu Bharada dan Bahula yang telah mendapatkan  Keris itu segera berangkat ke Desa Girah. Calon Arang yang telah mengetaui benda pusakanya di curi sangat marah. Apalagi, ia melihat Bahula datang bersama adik sepupunya, Empu Bharada.
" Hai, Bahula Teryata, engkau memperdayai aku, kau menikahi putriku untuk mengambil kitab pusaka itu, teriak Calon Arang Geram.
" Maafkan kami, kami melakukan ini karena perintah Sri Baginda. Rakyat sudah terlalu menderita karena penyakit - penyakit aneh yang kau sebarkan, ujar Empu Bharada.

" Aku tidak peduli pada apa kata Gusti Raja! Sekarang kembalikan kitab pusakaku.
Empu Bharada tidak menghiraukan kata-kata Caloin Arang."Penyihir itu pun murka dan menyerang Empu Bharada dengan sihirnya. Empu Bharada segera menangkis serangan sihir itu dengan Keris Weling Putih yang terselip di Pinggangnya. Setelah berhasil menangkis sihir tersebut, Empu Bharada menyerang Calon Arang , Penyihir itu pun Tewas.

Sepeninggal Calon Arang, rakyat pun hidup tentram karena tida ada lagi penyakit aneh menyerang rakyat Kerajaan Kahuripan.

KEMBALI KE CERITA DARI JAWA TIMUR