Cerita Nuri Dan Burung KakakTua

,


Dahulu kala di manikan, yaitu daerah yang terletak di timur kecamatan Aifat kabupaten Maybrat Papua Barat , burung kakaktua dan burung nuri berteman baik.
Suatu hari mereka mengobrol " Apa yang akan kita makan kawan-kawanku ? tanya si Burung Nuri...
Bagaimana kalau kita menebang sagu ?, lihatlah begitu banyak sagu berjejer di Dusun Sagu itu.

Tak lama, mereka pun sampai di Dusun Sagu.
Nuri kembali bertanya" Pahon sagu mana yang akan kita tebang?" Ini dia pohon yang akan kita tebang ," kata si kakaktua menunjuk salah satu pohon, " lalu, bagaimana cara menebang sagu ini?' tanya Nuri lagi.

" Mudah saja kita lubangi saja pangkal pohon ini, sampai lubang.Lalu kita lepaskan kulitnya yang ,menghadap ke atas. Kita pukul - pukul dengan kayu untuk mengambil isinya, jawab Kakaktua.

"Ah' aku tidak setuju cara itu melelahkan.... Begini saja kita buat lubang di ujung dan pangkal pohon itu.Lalu kita korek dengan batangnya dengan sebatang kayu panjang untuk mengeluarkan isinya, usul Nuri.

Burung Kakaktua tidak peduli dengan usul burung Nuri, Ia tetap melakukan sesuai apa yang di katakanya sendiri. Melihat si kakaktua tidak peduli, si Nuri terpaksa mengikuti.

Mereka mulai melubangi pangkal pohon sagu tersebut. Burung Nuri melubangi sisi batang sagu yang menghadap ke timur. Si Kakaktua melubangi sisi batang sasi yang menghadap ke barat. Akhirnya pohon tersebut tumbang Lalu mereka melepas kulit batang sagu itu.
Setelah kulit sagu itu terlepas mereka mulai memukul - mukul batang sagu itu. Cara yang di pakai ini sangat melelahkan bagi si Nuri ia terus mengomel tatapi si Kakaktua tidak memperdulikannya Akhirnya, Burung Nuri marah karena kelelahan

Dalam marahnya si Nuri mengambil kayu yang digunakan untuk memukul - mukul batang sagu, Lalu kayu itu di pukulkannya ke kepala si Kakaktua, Kakaktua berteriak kesakitan, kepalanya berdarah.

" Burung Nuri terkejut melihat luka di kepala Burung Kakaktua. Ia pun egera membawa kakaktua ke tempat mereka tinggal dan merawat sahabatnya itu. Ia sangat menyesal memperlakukan sahabatnya dengan kasar.
Akhirnya luka kakaktua sembuh, tetapi meninggalkan bekas di kepalanya. Itulah sebabnya di kepala burung kakaktua, tepatnya di bawah jambulnya tidak ada gundukan atau kulit yang tidak ditumbuhi bulu.



 Back Ke Cerita Dari Papua