Kisah Bawang Merah dan Bawag Putih ( Cerita dari Jawa Tengah )

,



Dahulu kala,di sebuah desa yang bernama desa Dadapan, hiduplah seorang wanita bernama Mak Janda Dadapan. Ia mempunyai seorang anak kandung bernama Bawang Merah dan seorang anak tiri bernama Bawang Putih.
Perlakuan Mak Janda terhadap dua anaknya ini sangat berbeda,. Bawang Merah sangat di manja, Pekerjaanya hanya bersolek dan bermalas-malas. Setiap hari, Bawang putih harus bekerja berat membersihkan rumah, mencuci dan memasak.
Suatu hari, saat Bawang Putih sedang mencuci di sungai, sehelai baju milik bawang Merah hanyut. Sesampainya di rumah, Bawang Putih di marahi dan di pukuli oleh sang Ibu tiri,
" Cari baju itu, " Jangan pulang sebelum kau menemukan baju itu," ujar Mak Janda.
Bawang Putih pun keluar dari rumah dan berjalan menyusuri sungai dengan berurai air mata, " Perutnya sangat lapar Karena sejak pagi belum makan. akhirnya ia bertemu dengan seorang nenek yang sedang mencuci beras di sungai. Si nenek bilang ia menemukan baju Bawang Putih dan mengajak Bawang Putih kerumahnya.
Samapi di rumah si Nenek, Bawang Putih membantu si Nenek memasak. Namun ia sangat ketakutan ketika melihat peralatan dapur terbaut dari tulang - tulang manusia. Teryata, si Nenek adalah jelmaan Raksasa Buto Ijo.
Namun, demi mendapatkan kembali pakaiannya yang hanyut, ia berusaha tidak terlihat takut dan terus bekerja membantu si nenek." Setelh pekerjaanya selesai, ia mendatangi Nenek Buto Ijo untuk pamit.
" Hari mulai malam, cucuku,' lebih baik kau bermalam dulu di sini. Besok pagi, kamu boleh membawa bajumu itu pulang. Nenek khawatir kamu di terkam kakek Boto Ijo malam - malam begini, " kata Nenek Boto Ijo.
Dengan perasaan takut yang di sembunyikan , Bawang Putih menuruti, Namun, ia tidak bisa tidur karena takut di terkam Kakek Buto Ijo.
Keesokan paginya, Nenek Buto Ijo memberikan baju yang hanyut itu. Sebelum meninggalkan rumah, nenek Buto Ijo memberikan Bawang Putih sebuah labu sebagai ucapan terima  kasih.
Bawang Putih sangat gembira sesampainya di rumah, ia memberikan baju yang hanyut itu dan labu pemberian Nenek Buto Ijo.
Mak Janda Dadapan segera membelah labu itu. Ia sangat terkejutnya karena labu tersebut penuh berisi emas permata, serta perhiasan yang sangat indah. Mak Janda dan Bawang Merah sangat senang karena mereka menjadi orang kaya raya.
Namun, keduanya berpikir untuk mendapatkan harta lebih banyak. Mereka pun membuat rencana, Bawang Merah menghanyutkan sebuah baju di sungai, Dalam pejalanannya mecari baju itu, ia bertemu dengan Nenek Buto Ijo. Si Nenek juga menemukan baju bawang Merah yang hanyut.
Bawang Merah mengikuti Nenek Buto Ijo ke rumahnya. Sampai di rumah, nenek Buto Ijo meminta Bawang Merah untuk membantunya di dapur Namun, Bawang Merah sangat ketakutan melihat tulang - belulang manusia sehingga ia tak mau membantu.
Nenek Buto Ijo, marah , Ia menyuruh Bawang Merah pulang dan memberinya labu, yang berukuran besar.
Bawang Merah tiba di rumah dan di sambut gembira oleh ibunya, Mereka pun membelah labu itu, Keduanya terkejut karena isi labu itu berisi cacing, kalajengking, kelabang dan lain-lain.

KEMBALI KE CERITA JAWA TENGAH