Kisah Asal Usul Tanjung Lesung ( Cerita dari Banten )

,



Dahulu kala, di Pantai Selatan Pulau Jawa, " hiduplah seorang pengembara bernama, Joko Budog. Ia hidup hanya dengan anjing dan kudanya.
Suatu hari, Joko Budog sedang tidur siang. Ia bermimpi di datangi seoarang gadis yang sangat cantik," Tiba - tiba, sebotang ranting jatuh mengenai kepalanya dan ia pun terbangun kerena kaget.
Joko Budog memutuskan untuk mengembara mencari gadis di dalam mimpinya itu. Ia pun berangkat bersama anjing dan kuda, sahabat - sahabatnya.

Setelah berhari-hari mengembara sampailah mereka di Pantai Cawar, Joko Budog mandi di sana. Setelah selesai, Joko Budog mencari-cari dan memanggil kedua sahabatnya yang tak terlihat, Teryata anjing dan kuda itu berubah menjadi dua buah batu karang berbentuk anjing dan kuda. Ia pun melanjutkan pengembaraanya sendirian. Sampailah ia di sebuah desa kecil. Di desa tersebut, tinggallah Nyi Siti da putrinya yang sangat cantik bernama Ni Pah Haci. Ni Pah haci sangat pandai merubah lesung sehingga mengeluarkan alunan suara lesung bertalu-talu dengan indahnya. Ia pun mendatangi arah suara  tersebut. Ia tertegun melihat Ni Pah Haci yang teryata sangat mirip dengan gadis di dalam mimpinya. Ia pun mendekati gadis itu dan berusaha mengenal orangtuanya. 

Nyi Siti sebetulnya tidak menyukai Joko Budog yang tidak jelas asal usulnya itu. Namun, melihat bahwa anaknya menyukai pemuda itu, ia pun menyutujui mereka menikah.
Setelah menikah, Joko Budog makin suka memainkan lesung. Suami istri ini juga menciptakan alat - alat musik yang mengeluarkan bunyi-bunyian indah. Karena kesenangannya bermain lesung, Joko Budog tak henti - hentinya memainkan lesung sehingga mengganggu warga. Warga pun menegurnya , Namun, Joko Budog tidak peduli dan tetap membunyikan lesung tersebut sambil meloncat - loncat ke sana kemari. 

Tiba-tiba, seorang warga menunjuk - nunjuk kepadanya sambil berteriak, " Hei' Ada lutung menabuh alu , Ada lutung menabuh alu, " Semua warga melihat kepada Joko Budog.
Joko Budog kaget ketika menyadari bahwa seluruh tubunhya telah di tumbuhi bulu lebat, Begitu juga wajahnya. Ia telah berubah menjadi seekor lutung. 
Karena malu, ia pun melarikan diri dan menghilang.
Ni Pah Haci sangat sedih dengan kejadian tersebut. Ia pun meninggalkan desa itu. " Untuk mengenang Ni Pah haci, warga menamakan tempat itu. Desa Lesung Karena letaknya yang tepat di sebuiah tanjung. namanya menjadi Tanjung Lesung.

BACK KE CERITA DARI BANTEN