Pedoman Berpidato Dan Pembawa Acara
Seperti telah kita ketaui suatu kegiatan upacara atau acara bergantung pada orang - orang yang terlibat, seperti, seperti orang - orang yang duduk sebagai panitia. kepanitiaan memegang peran peran penting dan mempunyai tugasnya masing - masing yang saling berkaitan antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainya. Orang - orang yang duduk dalam panitia kegiatan upacara/ acara seperti penerimaan tamu, penyaji kosumsi. penceramah, atau pembawa acara merupakan bagian dari kegiatan protokoer. Pelaksanaan kegiatan yang di atur oleh protokoler tidak boleh menyimpang dari acara - acara yang telah di tetapkan baik, macam atau jenis acaranya, urutan pelaksanaannya , waktu, maupun tempatnya.
Dari seluruh kegiatan dalam suatu acara yang tempaknya sangat dalam suatu acara yang tampaknya sangat menentukan ialah seksi, bukan berarti seksi - seksi lainya tidak penting , Tapi seksi acara inilah yng mengatur jalanya seluruh acara . Seksi acara dalam mengatur jalanya seluruh acara.
Seksi acara dalam pelaksanaanya menyerahkan sepenuhnya kepada pembawa acara yang satu ke acara yang lain mulai dari awal hingga akhir tergantung dari pembawa acara. Oleh karena itu di tuntut adanya penampilan yang cakap dan trampil yang mampu melihat suasana acara yang berjalan. Demikian pula halnya dengan penceramah atau yang membawkan pidato baik pidato sambutan maupun pidato pada acara pokok/inti. Pemilihn pidato di sesuaikan dengan jenis dan macamnya upacara atau acara, Pidato yang hendak di sampaikan juga jangan terlalu panjang dan bertele - tele sebab akan menjemukan orang yang mendengarkanya...
Bagaimana seharusnya berpidato dan membawakan acara yang baik itu hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Berbusana Yang Pantas
Berbusana yang baik dan pantas hendaknya mempertimbangkan beberapa hal seperti :
a. Kapan acara itu di laksanakan
b. Dimana acara itu di laksanakan
c. Jenis dan macamnya acara itu di adakan
Untuk jenis- jenis acara tertentu yang sifatnya resmi mempergunakan jas atau baju batik berlengan panjang merupakan pilihan yang baik dan cukup pantas. Tapi tidaklah pantas bila orang yang berpidato atau membawakan acara mengenakan kaos tanpa kerah, Kecuali pada acara yang tidak resmi pada acara lomba- lomba, hiburan pentas musik d luar ruangan ( panggung ) dan lain sebagainya.
2. Besuara Yang Baik
a. aksen, nada serta irama suara.
Jangan mempergunakan nada yang menoton ( datar, tidak berirama ) , Berilah tekanan pada kalimat - kalimat hal itu penting, Misalnya kapan harus memberikan nada tinggi, dan nada rendah, Semuanya harus di atur agar mendengarnya menjadi ikut hanyut terwaba susana acara pada saat itu.
b. Suara harus Cukup Keras
Suara harus bisa terdengar dan di tangkap oleh pendengar paling belakang, memang kita perlu mengeluarkan suara ekstra keras. Namun karena perkembangan teknologi audio sudah semakin berkembang , Maka alat bantu pengeras suara ( Mix ) sangat membantu sekali bagi orang yang berpidato atau pembawa acara, Akan tetapi perlu di perhatikan tata letak dari speaker terlalu dekat dengan pendengar.
c. Hindari suara yang sedang tergaggu batuk, serak atau sejenisnya sehingga suara yang terdengar menjadi terganggu, Jika terpaksa batuk usahakan menghindarkan mulut dan mik sehingga ketika batuk suara tidak masuk ke mik.
3.Mempergunakan bahasa yang baik dan benar
a. Gunakan kalimat - kalimat yang sederhana tapi komunikatif
b. Jangan terlalu banyak mempergunakan istilah -istilah asing yang sebagian pendengar tidak memahami. Sebab bila terlalu banyak menggunakan istilah asing akan menunjukkan kesan over akting atau berlebihan.
c. Gunakan bahasa yang baik dan benar, terutama dalam acara - acara resmi, Banyak di antara kita ( penceramah atau pembawa pidato ) mempergunakan kalimat sepintas terdengar benar, namun sesungguhnya salah, Beberapa contoh kesalahan berbahasa antara lain :
1. Para hadirin yang kami hormati ( S )
Hadirin yang kami hormati ( B )
2. Para Bapak - bapak, ibu - ibu yang kami hormati ( S )
Bapak - bapak dan Ibu - ibu yang kami hormati ( B )
3. Acara pagi ini adalah merupakan peringatan ( S )
Acara pagi ini merupakan peringatan (B )
4. Kepada yang terhormat bapak Camat waktu kami persilakan ( S )
Untuk itu yang terhormat bapak Camat kami persilakan ( B )
5. Kami haturkan terima kasih ( S )
Kami sampaikan / ucapkan terima kasih ( B )Dengan demikian pemakaian bahasa harus benar - benar di perhatikan karena bahasa merupakan ceriminan si pemakai bahasa.
4. Sikap Tubuh
a. Harus selalu tersenyum tapi jangan berlebihan, tidak berwajah tegang, sedih atau berwajah melankolis Usahakan selalu tersenyum tetapi wajah tampil segar penuh wibawa.
b. Jangan memasukkan salah satu tangan anda ke dalam saku celana, ( apalagi kedua - duanya ) , Terlebih jika anda bertolak pinggang.
c. Jangan membelakangi hadirin
b. Jangan mengambil posisi duduk
c. Jangan meletakkan kedua tangan di belakang di atas pantat
d. Ucapkan kata " maaf " jika di tengah - tengah berbicara tiba - tiba batuk, " Hindari batuk tepat di muka mik, palingkan kepala anda ke kiri atau ke kanan menjauhi undangan ketika berbatuk.
e. Jangan mengambil posisi duduk.
f. Ucapkan kata maaf bila anda salah baca atau ucap, Hidari penggunaan kae .. e... atau anu... atau sejenisnya
h. Jangan berpegang pada mik bila tersebut sudah berstandart.
i. Jangan berbicara dahulu bila hadirin sewaktu sedang tertawa atau bertepuk tangan mereaksi sesuatu di panggung atau di depan. Tunggu hingga mereka mereda, kemudian anda bisa melanjutkan berbicara.
.